Tukangutd.com – Karena corona bengkel kami bangkrut. Pandemi Corona yang muncul di Indonesia sejak awal Maret yang lalu memang memberikan dampak yang signifikan di sektor ekonomi dan salah satunya menyerang sektor UMKM. Di antara mereka yang terkena imbas pemilik usaha bengkel las dan jasa konstruksi juga terkena imbas dari pandemi yang berkepanjangan ini.
Seperti termuat dalam artikel di bisnis.com ekonomi Bali mengalami tekanan hebat oleh pandemi covid-19. BPS Bali mencatat, tingkat pertumbuhan ekonomi Pulau Dewata pada Januari-Juni, kontraksi sedalam 6,13 persen jika dibandingkan semester I-2019. Penyebab penurunan ini karena pada triwulan II-2020 atau periode April-Juni 2020, turun hingga 10,98 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Berbagai pembatasan yang diberlakukan oleh pemerintah dalam upaya pengendalian penularan wabah hingga bulan Juni 2020, di antaranya dalam bentuk pemberhentian penerbangan komersial di Bandara Ngurah Rai, pengetatan protokol lalu lintas transportasi laut dan ASDP termasuk penyeberangan penumpang dalam rangka mudik lebaran, serta pembatasan kegiatan masyarakat, nampaknya berpengaruh langsung pada capaian nilai tambah produksi lapangan ikut memberikan dampak negatif bagi seluruh lapangan usaha.
Dampak yang paling terasa bagi pelaku UMKM Bengkel Las adalah menurunnya pesanan jasa konstruksi, hal ini karena banyak investor menunda investasi mereka di Bali, dan pemilik properti mengalihkan dana mereka hal lain. Seperti pantaun untuk daerah Gianyar Khususnya, banyak pelaku usaha bengkel las mengeluh akan sepinya permintaan dari pasar, bahkan ada beberapa diantara mereka memilih untuk menutup usahanya akibat tidak adanya pemasukan dari usaha mereka. Hal demikian dirasa sangat wajar mengingat ada atau tidaknya pemasaukan, bengkel las tetap harus mananggung biaya bulanan, seperti listrik, air, gaji tukang, dan biaya operasional lainnya.
Mitra bengkel las yang bernaung di tukangutd.com juga tidak luput mengalami hal yang serupa, berbagai upaya telah dilakukan manajemen untuk bertahan ditengah pandemi ini, seperti menghemat kebutuhan operasional bengkel, mengurangi jumlah tenaga kerja, memberikan potongan harga, dan proposi yang terus-menerus. Bantuan dari pemerintah memang sangat diharapkan, namun hingga kini belum pernah tersentuh oleh para pelaku UMKN ini. Syukur mitra usaha kami masih bisa bertahan ditengah pandemi ini dan siap kembali melayani kebutuhan masyarakat akan jasa konstruksi.
Semoga pandemi ini segera berahir, dan para pelaku UMKN yang bergerak di bidang jasa bengkel las di Bali dan Gianyar khususnya mampu bangkit lagi untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat akan jasa konstruksi. Terahir sebagai bentuk support para pembaca, dengan bantukan “like dan share” akan postingan ini semoga dapat menyebarkan semangat kepada para pelaku UMKN lainnya untuk dapat terus bertahan dan melangkah maju melawan covid-19.